BASIS ISRAEL DI ASIA TENGGARA

BASIS ISRAEL DI ASIA TENGGARA

Dalam membangun konstruiksi militernya, Singapura menggunakan pakar militer Zionis-Israel, yang melatarbelakangi sikap Singapura tersebut. Namun yang paling utama menjadi landasan pemikiran Lee dan Goh adalah banyaknya kesamaan antara Singapura dan Israel.
 Dalam hal agama, Zionis-Israel merupakan penganut agama Yahudi di tengah-tengah komunitas bangsa-bangsa yang beragama islam.
 Dalam hal Etnis, Zionis-Israel adalah bangsa Yahudi yang berada di tengah-tengah negara tetangga yang mengepungnya yang nyaris seluruhnya warga Arab. Demikian pula Singapura, kebanyakan warga Singapura beretnis orang Cina, walau ada juga yang keturunan India dan Melayu. Cina Singapura dikepung negara-negara tetangga yang hampir seluruhnya merupakan ras melayu.
 Dalam hal wilayah, negara Zionis-Israel berdiri di atas tanah bangsa Palestina. Dilihat dari peta keseluruhan Jazirah Arab, keberadaan Israel demikian rentan dan kecil. Negeri Zionis ini dikepung negara-negara Arab yang luas wilayahnya. Ia minoritas dalam banyak hal, antara lain dari segi geografis, demikian pula Singapura.
Dengan demikian, dilihat dari sisi agama, etnis, maupun geografis, baik Zionis-Israel maupun Singapura memiliki banyak kemiripan.
Menteri pertahanan Goh keng Swee bisa dianggap sebagai salah satu orang Singapura pertama yang meletakkan ide menggunakan jasa Zionis-israel sebagai arsitek pembangunan cetak biru sistem pertahanan dan keamanan Singapura.
” Yang bisa membantu Singapura hanyalah Israel. Sebuah negara kecil yang dikepung oleh negara-negara muslim tapi mempunyai basis militer yang kuat. Hanya Israel yang mampu membangun militer yang dinamis di sini ” papar Goh keng Swee. Setelah itu pemerintah Singapura diam-diam menjalin kontak dengan Israel. Permintaan Singapura disambut hangat negeri Zionis tersebut. Berbagai persiapan digalang kedua belah pihak dengan amat intensif. Sebuah tim rahasia dengan sandi ”Mexicans” pimpinan kolonel Yaakov Elazari dari Israeli Sayerat ( Israel Defence Force, IDF ) dibentuk dan diperintahkan untuk segera ke Singapura. Tim ini mempunyai satu misi penting yaitu membangun cetak biru sistem pertahanan keamanan dalam skala nasional. Salah satu hal yang pertama dilakukan tim ini adalah menciptakan komandan-komandan lapangan yang tangguh bagi tentara nasional Singapura. Bapak Singapura, Lee Kuan Yeuw, dalam biografinya pernah enulis bahwa Israel jauh lebih hebat dan efektif dibanding Amerika. Pada perang Vietnam, demikian Lee, Amerika mengirimkan 3000 sampai 6000 penasihat militernya ke Vietnam Selatan guna membantu Presiden Ngo Dinh Diem, boneka dari paman Sam. Penasehat mliter sebanyak itu ternyata tidak membuahkan hasil. Kekalahan telak pun terpaksa ditelan Amerika dan bonekanya itu dari gerilyawan Vietcong yang pro komunis dengan sangat memalukan. Israel hanya perlu mengirimkan 18 perwiranya untuk membangun angkatan bersenjata di Singapura, Singapura tumbuh menjadi kekuatan militer tercanggih dan termodern di seluruh Asia Tenggara dan pasifik hingga saat ini. Kerja sama di bidang militer kemudian merambah ke bidang-bidang lainnya seperti ekonomi, politik dan budaya. Bulan Oktober 1968, Singapura dan Zionis-Israel secara resmi mengikat kerja sama mereka. Pada tahun 1969 Lee kuan Yew melakukan misi perdagangan resmi dengan Israel. Mei 1969 israel meresmikan kedutaan besarnya di Singapura. Singapura bertekad menguasai teknologi perang modern guna memimpin kekuatan militer di kawasan Asia Tenggara. Untuk itulah, Singapura tidak pernah main-main dalam hal pengembangan sektor pertahanan. Setiap tahun, anggaran militer Singapura mencapai 6 persen dari total produk Domestik Bruto (PDB) negeri itu. Dalam tahun fiskal 2000-2001, nilainya mencapai 4.3 miliar dolar AS. Angka investasi Singapura di Israel tahun 2000-2001 berjumlah 400 juta dolar AS. Atas perdagangan Israel untuk Singapura, Ehud Gonen, menyebutkan bahwa sebagian besar dari total investasi itu ditanamkan di berbagi proyek industri Hi-tech. Sebagai negara kaum Yahudi, Israel memiliki jaringan yang sangat solid dengan orang-orang Yahudi yang tersebar di seluruh dunia. Jaringan yang rapi ini telah mengantarkan kaum Yahudi memegang posisi kunci dalam berbagai bidang kehidupan negara maju di dunia. Bahkan pemerintahan adi kuasa, Amerika Serikat, sebenar-benarnya telah berada dalam genggaman tangan kaum Yahudi sejak dulu hingga sekarang. Tidak ada seorang presiden Amerika pun yang bisa lolos dari pemilihan presiden tanpa mendapat restu dari lobi Yahudi AS. Walau tidak sebulat AS, kondisi serupa terjadi di Inggris, Perancis dan negara-negara kaya lainnya. Dari sinilah Dollar dan Euro mengalir deras masuk ke dalam kas negara pemerintahan Zionis-Israel setiap hari, dua belas bulan dalam setahun.